Entah memang manusianya, atau
keadaan yang memaksa, tindakan-tindakan Vandalisme ini sering sekali terjadi
dalam lingkungan kita. Kalo pengertian Vandalisme itu sendiri adalah suatu sikap kebiasaan yang dialamatkan kepada
bangsa Vandal, pada
zaman Romawi Kuno, yang budayanya antara
lain: perusakan yang
kejam dan penistaan terhadap
mutu segala sesuatu yang indah atau terpuji.
Tindakan yang termasuk di dalam vandalisme lainnya adalah perusakan kriminal,
pencacatan, grafiti yang
liar, dan hal-hal lainnya yang bersifat mengganggu. (sumbernya disini)
Vandalisme
ini dilakukan untuk merusak keindahan, melakukan coretan, pengerusakan dengan
sengaja segala fasilitas umum yang telah disediakan dalam artian mungkin
sebagai wujud protes atau rasa ketidakpuasan terhadap sesuatu.
Namun yang
belakangan ini terjadi, adalah tindakan vandalisme yang bertujuan untuk mencari
keuntungan pribadi atau keuntungan kelompok tertentu saja. Misalnya, belakangan
ini banyak sekali Mesin ATM yang divandalis dengan tujuan untuk mengelabui
pengguna mesin ATM tersebut. Banyak sekali yang telah dilakukan, salah satunya
memberikan perekat pada tombol-tombol pada mesin ATM, sehingga saat korban
memasukkan kartu ATMnya, si korban akan kebingungan karena kartu telah didalam
mesin namun tombol mesin tidak dapat digunakan. Disinilah pelaku Vandalisme
bertindak seolah-olah menjadi “pahlawan” buat si korban dengan mencoba menolong
padahal si pelaku menukarkan kartu si korban, dengan terlebih dahulu meminta
korban untuk memberitahukan PIN ATMnya, sehingga setelah si korban merasa
kartunya kembali dan meninggalkan “pahlawannya” dimesin beserta kartu ATMnya
yang sebenarnya ikut dengan nomor PIN. Disinilah pelaku akan segera pindah ke
mesin ATM yang lain dan mentransfer semua saldo korbannya kerekeningnya dan
segera melakukan penarikan sampai saldo tabungan sikorban akan menjadi saldo
minimal. Kenapa dia bisa mendapatkan kartu ATM si korban, padahal tombol-tombol
telah diberi perekat? Nah, disini mungkin ketidaktahuan korban dan masyarakat
awam. Secara keseluruhan mesin yang di tidak mendapat perintah dari pengguna
setelah kartu dimasukkan, akan dengan sendirinya mengeluarkan kartu ATM
tersebut. Jadi ndak perlu panik sebenarnya, karena setelah kira-kira 60 detik
mesin tidak menerima perintah dari pengguna setelah kartu masuk, mesin akan
mengeluarkan kartu tersebut dengan sendirinya. Nah setelah korban meninggalkan
kartunya, si pelaku tadi akan menunggu kartu sikorban keluar dan mengambilnya
dan dengan segera melakukan transfer rekening
korban kerekeningnya dan segera menarik dana tersebut.
Buat semua
teman yang mungkin suatu saat menghadapi masalah ini dan akan menjadi korban si
pelaku vandal ini, mungkin trik ini dapat membantu :
1. Bila menemukan Mesin ATM yang telah
diberi perekat pada setiap tombolnya, dan sudah terlanjur memasukkan kartu ATMnya,
jangan panic, tunggu saja sekitar 60 detik kurang lebih, kartu akan keluar
dengan sendirinya.
2. Jangan pernah percaya dengan nomor HP
yang tertera di sekitar mesin ATM, caritahulah nomor call center resmi Bank tempat
kita menabung, dan laporkanlah bila kartu kita memang tidak keluar lagi kepada
petugas Call Center resmi tersebut
3. Jangan percaya dengan orang disekitar
anda saat kita berada di ruangan ATM, walaupun dia mengatasnamakan petugas atas
Bank pemilik mesin ATM tersebut.
4. Jangan panik, sehingga kita tidak
mudah untuk dihipnotis
5. Dan yang paling penting, jangan
pernah memberikan nomor PIN kartu ATM kita kepada siapapun itu.
Mudah-mudahan dengan begitu,
kita terhindar dari tindak kejahatan pelaku vandalisme ini, dan yang penting
dana tabungan kita akan tetap aman.